BSYoGpClBUMpGUzoTfr8GUC0TA==

Tanpa Polusi, Energi Geothermal Harus Dikembangkan




Semarang - Guru Besar Unnes, Prof. Dr. Ir. Agus Hermanto, M.M, mengungkapkan bahwa energi geothermal harus dikembangkan di Indonesia. Selain tanpa polusi, energi geothermal merupakan energi yang dapat diperbaharui. Sehingga dapat digunakan sepanjang masa.

Dilansir dari Indonesia-investments.com, energi geotermal merupakan energi dari panas bumi. Sumber energi ini ramah lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi.

"Indonesia merupakan negara ring of fire yang dikelilingi oleh banyak gunung berapi. Potensi energi geothermal di Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu, kita harus kembangkan untuk masa depan," pungkas guru besar Unnes, yang baru dikukuhkan pada Rabu, (24/7).

Ia menambahkan, saat ini penggunaan energi geothermal di Indonesia hanya sekitar 8 persen. Sisanya menggunakan energi fosil yang diketahui semakin menipis.

Berdasarkan riset pada desertasinya, energi geothermal atau panas bumi di Indonesia mencapai 29 giga watt. Jumlah energi yang besar itu, sayangnya, belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

"Kita masih suka menggunakan energi fosil yang mencemari lingkungan. Energi fosil juga tidak dapat diperbaharui dan bisa habis. Dengan demikian, kita harus mencari alternatif lain menggunakan energi geotermal," kata guru besar Unnes yang baru dikukuhkan pada  Rabu, (24/7).

Dia menjelaskan, di Jawa Tengah terdapat gunung Ungaran. Proyek geothermal cukup menjanjikan di wilayah tersebut. Potensi panas bumi di gunung itu dapat dimaksimalkan untuk pembangkit listrik.

Pada tahun 2025 mendatang, penggunaan energi geothermal di Indonesia mencapai 23 persen. Itulah cita-cita Prof. Dr. Ir Agus Hermanto, M.M di masa depan.

"Melalui kerjasama dengan pemerintah, kita bisa menjadikan energi geothermal sebagai andalan Indonesia. Masyarakat juga harus mendukung agar cita-cita kami tercapai," tandas salah satu guru besar administrasi publik dari Unnes. (Fhm-)

Komentar0

Type above and press Enter to search.