BSYoGpClBUMpGUzoTfr8GUC0TA==

Santri Ponpes Al Hasan Salatiga Sambut Haflah Akhirussanah dengan Simaan Al Quran 30 Juz

Untuk menyambut agenda Haflah Akhirussanah, santri Pondok Pesantren Al Hasan Salatiga melakukan simaan Al Quran 30 juz penuh


Ilustrasi santri Ponpes Al Hasan Salatiga yang melakukan simaan Quran (Asifba/Jurnalistik IAIN Salatiga)

Asifbaproject.com - Salatiga - Santri khotmil Pondok Pesantren Al Hasan Salatiga gelar sima'an Al-Qur'an menjelang Akhirussanah. Acara yang dilaksanakan di aula pondok ini bertujuan untuk menyambut akhirussanah. Sima'an ini dilaksanakan hingga Senin, (15/06).

Pengasuh pondok, Kyai Ma'arif dan Ibu Nyai Kamala memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Beliau menyediakan fasilitas berupa ruangan aula dan pengeras suara.

Ketua panitia akhirussanah, Amri Windianto mengungkapkan bahwa beberapa santri yang membaca masih malu dan pelan suaranya. Padahal sima'an itu tujuannya syiar. Oleh karena itu suaranya lebih dikeraskan lagi agar orang-orang sekitar mendengarnya.

Baca Juga:  Bergantinya Kyai Memperbaiki Tatanan Sistem Pondok Pesantren Al Hasan Salatiga

Sementara itu, seorang santriwati khotmil menilai acara ini sudah bagus tapi kurang maksimal dari segi bacaannya.

"Mungkin karena mereka ingin cepat selesai, bacaan panjang pendek dan makhorijul hurufnya masih ada yang salah. Terkadang, dari penyimak hanya menyimak dan tidak membenahi," Ungkap Durrotun Nasicha.

Selain bacaan yang kurang maksimal, sima'an Al-Qur'an juga kurang efektif. Santriwati, Dani Hasanah mengatakan kegiatannya sudah bagus, terutama dalam melatih mental santri. Hanya saja yang menyimak sering lupa karena kurang memperhatikan jadwalnya.


Disisi lain, santri putra menilai kegiatan sima'an Al-Qur'an adalah hal yang baik dan berdampak 
positif.

"Saya pribadi menilai positif kegiatan tersebut. Selain sebagai menyambut akhirussanah, sima'an Al-Qur'an menjadikan akhirussanah lebih bararti," Pungkas Ulil Albab.

Masyarakat juga mengapresiasi bahwa kegiatan tersebut merupakan pertanggungjawaban dari hasil belajarnya. 

Menurut warga setempat, Miftah, sima'an merupakan salah satu cara yang bagus dalam mempresentasikan hasil belajar di pondok pesantren. Hanya saja, penyimaknya masih kurang disiplin.


Pengurus Pondok, Farid Maulana mengatakan bahwa simaan yang dilaksanakan di pagi hari setelah shubuh memang menjadi ujian berat bagi kalangan santri. 

"Kalo simaan habis subuh, banyak santri yang seharusnya menjadi penyimak malah ketiduran setelah melakukan jamaah sholat shubuh," kata dia.

Kendati demikian, simaan berjalan lancar dan selesai sampai akhir peserta haflah akhirussanah.***

Komentar0

Type above and press Enter to search.